Header file merupakan file yang berisi dengan prototype (judul, nama dan sintak) dari sekumpulan fungsi-fungsi pustaka tertentu. Jadi file ini hanya berisi dengan prototype dari fungsi-fungsi pustaka, sedang fungsi-fungsi pustakanya sendiri disimpan di file pustaka (library file dengan nama extension file-nya adalah . LIB). Misalnya prototype dari fungsi-fungsi pustaka printf() dan scanf() terdapat di file judul stdio.h, sehingga jika fungsi-fungsi ini akan digunakan di program, maka nama file judulnya harus dilibatkan dengan menggunakan prepocessor #include. File judul stdio berisi prototype fungsi-fungsi pustaka untuk operasi input dan output standar. Contoh yang lain dari file judul adalah math.h yang berisi prototype fungsi-fungsi pustaka untuk operasi matematika. Ada dua cara untuk melibatkan file judul di suatu program C, yaitu sebagai berikut:
#include
atau
#include “stdio.h”
Nama dari file judul yang ditulis dalam tanda petik dua, kompiler C akan mencari file ini di default directory dan kemudian ke directory file-file pustaka. Jika yang digunakan adalah “<>”, maka kompiler C hanya akan mencari di directory file-file pustaka saja. File judul selain berisi dengan prototype dari fungsi-fungsi pustaka, juga umumnya berisi dengan konstanta-konstanta terdefinisi dan makro-makro, misalnya nama konstanta terdefinisi M_PI telah didefinisikan di file judul math.h oleh Turbo-C. Selanjutnya untuk menggunakan nilai phi, nama konstanta M_PI dapat digunakan yang telah berisi dengan nilai konstanta 3.14159265358979323846
Dirangkum dari Hartono, Jogiyanto. 1993. “Konsep Dasar Pemrograman Bahasa C”. Yogyakarta: ANDI Offset
CONVERSATION